TEMANGGUNG – Musim tanam tembakau di Kabupaten Temanggung tahun 2018 ini diprediksi akan dimulai pada pertengahan bulan Mei. Hal itu dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca serta, hitungan masa tanam umumnya pada musim tembakau sebagaimana telah dilakukan kaum tani sejak puluhan tahun silam.
Subakir, petani tembakau Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung mengatakan, jika tidak ada perubahan di wilayah ketinggian Gunung Sumbing petani berencana mulai tanam pertengahan bulan Mei. Namun, untuk beberapa wilayah biasanya mulai tanam tidak sama, misal mulai dari Gunung Prau, Sindoro, dan baru Sumbing.
“Tanam tembakau mungkin mulai pertengahan Mei nanti dan informasinya hujan sudah mulai berkurang, kalau sekarang baru masuk tahap pembuatan bibit dan mengolah tanah. Bibit kami persiapkan sebelum siap ditanam di ladang, lalu tanah kami olah dulu biar gembur,” ujarnya kemarin.
Dikatakan, untuk petani tembakau di lereng Gunung Sumbing mayoritas tetap menggunakan bibit tembakau jenis kemloko. Jenis kemloko dikenal unggul dan cocok ditanam di dataran tinggi, apalagi jika kualitas kesuburan tanah bangus maka hasilnya akan semakin bagus dan bisa menghasilkan tembakau srintil yang merupakan tembakau terbaik nomor satu kelas dunia.
Diakuinya sampai saat ini para petani masih ada yang khawatir soal cuaca, sebab pada musim tahun 2017, musim tembakau dinyatakan gagal. Banyak petani merugi karena ekstremnya cuaca membuat tanam tembakau rusak dan mati. Alhasil panen tidak maksimal, kuantitas dan kualitas turun sehingga harga anjlok hingga hanya Rp 10 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, padahal jika saat baik bisa mencapai Rp 1 juta per kilogramnya.