Pemerintah Kabupaten Temanggung mengaku telah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) pada awal bulan Maret kemarin guna membahas sejumlah agenda sebagai langkah persiapan menyambut dimulainya musim tanam tembakau tahun 2017.
Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, menyebut, sejumlah agenda yang dimaksud antara lain membahas masalah cuaca, kuota pembelian pabrik, hingga penyerahan bantuan pupuk bagi para petani.
“Kita sudah membahas sejumlah hal dengan APTI dengan harapan musim panen tembakau tahun ini hasilnya lebih baik dibanding tahun lalu,” katanya, Kamis (9/3).
Lebih jauh, untuk menyiasati masalah cuaca, pihaknya telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Langkah ini ditempuh mengingat musim panen tembakau sebelumnya, tahun 2016 bisa dikatakan kurang memuaskan. Penyebabnya adalah intensitas hujan yang cukup tinggi.
Dengan kondisi alam yang kurang mendukung, para petani yang tersebar di lereng lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau tidak dapat melakukan proses penjemuran secara maksimal. Padahal, kualitas tembakau sebagai bahan rokok sangat ditentukan oleh intensitas panas matahari.
“Dengan bekerjasama dengan UGM dan BMKG ini, kami ingin para petani dan vendor lain dalam bisnis tembakau memiliki panduan tersendiri untuk memperoleh informasi akurat mengenai cuaca dan berbagai deteksi gejala alam lain secara ilmiah,” jelasnya.
Ia menambahkan, informasi data yang disajikan oleh UGM dan BMKG, nantinya akan diberikan pada saat awal tahun sebagai patokan para petani terkait waktu tanam, pemetikan daun, hingga tahap penjemuran.
Namun demikian, pihaknya tak menampik apabila memprediksi cuaca bukanlah perkara mudah mengingat secara global telah terjadi pergeseran iklim cukup signifikan di berbagai belahan negara akibat fenomena global warming yang disebabkan meluasnya kerusakan alam.
“Kami hanya berusaha memberikan data prakiraan cuaca sejak awal dengan pendekatan ilmiah. Hasilnya seperti apa, itu urusan yang Yang Maha Esa,” ujarnya.
Tahun ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung juga telah menyiapkan sedikitnya 145 kilogram benih yang akan dibagikan secara gratis kepada para petani setempat.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Temanggung, Mintyasto, menyebut, benih tembakau yang akan dibagikan tersebut merupakan salah satu varietas unggul, yakni jenis Kemloko.
Lanjutnya, dari 145 kilogram benih yang siap dibagikan terdiri atas tiga klasifikasi. Varietas Kemloko I sebanyak 53 kilogram, Kemloko II 28 kilogram, dan sisanya Kemloko III sebesar 64 kilogram.
“Benih tembakau dari varietas Kemloko merupakan salah satu yang terbaik dan menjadi unggulan di Kabupaten Temanggung karena mampu menghasilkan tanaman yang cukup berkualitas,”